Tanpa berfikir panjang, mungkin saja kedepannya akan ada orang-orang yang memprotes artikel-artikel yang ada pada blog saya. Namun saya tidak perduli akan hal itu semua, selama yang saya tulis adalah sesuatu yang tidak menghasilkan kerugian yang berarti untuk mereka saya akan tetap menulis artikel pada blog saya ini.
Begitu banyak yang saya pikirkan, dan semua tentang keluhan. Kenapa orang tua saya seperti ini?kenapa hanya saya yang tidak sekolah di Jawa (Purwekerto)? kenapa saya jadi seseorang yang pemalas? kenapa guru itu seperti itu pada saya? kenapa? kenapa? dan kenapa? Sadar tidak sadar saya telah mempertanyakan Kuasa Tuhan terhadap kehidupan saya. Dulu karena hal sepele saya meninggalkan Tuhan, percaya atau tidak saya tidak menjalankan Ibadah umat muslim secara baik, dan semenjak itu saya semakin mengeluhkan KuasaNya sebagai Sang Pencipta dan saya pun semakin tidak merasa bahagia (menurut pandangan saya selama ini). Ternyata selama ini saya kurang bersyukur atas nikmatNya, padahal jika diperhatikan Saya dan keluarga secara ekonomi berkecukupan, setiap harinya setidaknya kami masih bisa menghidupi cacing-cacing yang ada dalam perut kami. Hanya saja management keuangan dan seluruh kehidupan kami tidak begitu bagus/baik, sehingga saya merasa bahwa kami ini "Miskin". Astagfirullah, Tobat
Hidup seseorang itu memang tanggung jawab seseorang itu, meski mengalami keterlambatan dalam hal keremajaan ataupun kedewasaan (tentunya menurut saya pribadi ;p) tapi saya bangga dengan diri saya yang mengetahui kekurangan saya itu apa dan dimana, dengan begitu saya bisa secepat kilat memperbaikinya. u know, saya mulai memiliki keinginan sekolah itu ketika saya duduk di kelas 2-3 SMP, itu pun masih dengan ketidakseriusan saya untuk melanjutkan sekolah. Disaat saya seperti ini ada orang lain yang sangat mengharapkan untuk bisa sekolah. Sungguh, aku sangat menyesalinya. oleh karena itu hal yang saya ingin lakukan adalah belajar lebih banyak lagi, saya ingin menjadi seorang anak perempuan, remaja putri, perempuan, wanita, ibu yang multitalent, kemudian mengamalkan semua ilmu yang saya miliki. Memasuki bangku SMA saya masih saya, ketika belajar tidak begitu serius (kurang lebihnya saya berfikiran sekolah itu kewajiban yang asal bangun pagi mandi terus kesekolah buat apel pagi, belajar seadanya, istirahat, masuk lagi, ketemu temen-temen, pulang, diakhiri nonton... wah parah juga yah ternyata ;p).
Namun semenjak saya ditunjuk oleh senior untuk menjadi seorang PASKIRAKA awalnya saya merasa bingung, namun saya coba ikuti (karena pada dasarnya, ketika saya ditunujuk untuk melakukan sebuah tugas/kewajiban/permintaan saya sadar atau tidak pasti akan melakukannya hingga akhir,saya cukup setia dalam segala hal #semacemTanggungJawab huaaah). dan dari sinilah saya mulai berfikir lebih maju, ketika saya mengikuti seleksi PASKA tingkat Kab.Bandung saya menyadari sesuatu yaitu, Ternyata saya ini bukan siapa-siapa, saya tidak memiliki kemampuan yang baik disetiap bidang (ilimu/olahraga ataupun kesenian) yang saya miliki saat itu atau mungkin sampai saat ini pun adalah sebuah SEMANGAT dan berusaha sebaik mungkin tanpa memikirkan hasil akhirnya (singkatnya tidak terobsesi). Semenjak itu saya mulai memikirkan masa depan baik masalah kuliah, cita-cita, harapan, dan semua mimpi saya selama ini.
Yang paling saya ingat dan saya sadari hingga detik ini adalah Saya Suka Menari (tardisional/modernt), menyanyi (meskipun sampai saat ini suarasaya masih fals tapi saya sangat menyukainya), bermain theater (tidak terlepas dari film, drama musikal dsb), memasak (untuk saat ini alakadarnya), olahraga (voly, renang, aerobik adalah yang paling saya sukai, meskipun saya tidak mahir dalam melakukannya ;p), fotografi, maupun beladiri (saya tergabung dalam Keluarga Perisai Diri UKM yang ada di Universitas saya saat ini). Beberapa hal diatas sangat berarti untuk saya, dan dengan semua itu akan terlahir berbagai macam hal yang nantinya akan menjadi kekuatan untuk saya. Hingga saya benar-benar bisa berhasil membuat sebuah yayasan amal yang sesuai dengan mimpi saya, saya tidak akan menyerah.
Saya bersyukur saya sekarang mulai berubah, meskipun belum sepenuhnya maksimal tapi saya beruntung, karena Tuhan masih sayang terhadap diri ini. Tuhan memang baik, sekarang hal yang paling saya rindukan adalah Tuhan, selanjutnya semua hal yang ada dialam semesta ini, semoga saja alam ini bisa diperbaiki (alam dan manusianya). Amin
jiaaaahahhahhahah gile bener, aku curhat pake kata "saya", kerja keras banget ni nulisnya,, tapi aku bener2 bangga dengan diri aku pribadi dan orang2 yang setia mendoakan serta mendukung (orangtua dan keluarga pleus temen2 :p) semogga Hidayah ini dapat say pertahankan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan maksimal... satu hal yang aku ingin pastikan "Bahagia itu Sederhana" Love u God :)