ADDITIONIS, Kasus penambahan huruf,
suku kata atau silaba, maupun kata yang menjadi dalam suatu padalisan atau
kata, yang secara langsung mau pun tidak langsung dapat memepengaruhi bacaan
dan guru wilangan untuk teks berbentuk puisi yang terdapat didalamnya.
AKSARA ...
Aksara galagena, Tulisan
yang dianggap dapat melambangkan bunyi fonem konsonan dan dapat berperan
sebagai sebuah kata maupun suku kata yang bisa menempati posisi awal, tengah
maupun akhir sebuah kata dan bersifat ‘Logo-Silabik’.
Aksara swara, Tulisan
yang melambangkan fonem vokal mandiri yang dapat berperan sebagai sebuah suku
kata yang bisa menempati posisi awal, tengah, maupun akhir sebuah kata.
ABAD, Seratus tahun
ARCA, Penghormatan, penyembahan, arca, patung
ALIH, ...
Alih Bahasa, Diterjemahkan
ke dalam bahasa indonesia atau bahasa lainnya.
APOGRAF, Salinan
bersih oleh orang lain.
ARKETIP, nenek
moyang naskah-naskah yang tersimpan, dapat dipandang sebagai pembagi
persekutuan terbesar dari sumber-sumber tersimpan.
ARSIVOLOGY, Arsivologi
atau ahli kearsipan mengkaji segala macam tulisan latin, dan lebih khusus lagi,
yang menyangkut hubungan antara berbagai kerajaan daerah dengan bangsa asing
yang pernah berkuasa dan berperan dalam panggung sejarah indonesia (dalam
kertas eropa dan tulisan latina).
BAHASA, ...
Alih Bahasa, Diterjemahkan
ke dalam bahasa indonesia atau bahasa lainnya.
Bahasa Sunda Kuno, Bahasa
sunda dialek temporal yang umumnya digunakan untuk mengungkapkan teks-teks
bernuansa pra-islam dengan pengaruh atau serapan dari bahasa sansekerta dan
bahasa jawa kuno.
BENTUK,
Cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan
melalui alur, perwatakan, gaya bahasa dan sebagainya.
CACARAKAN, Hasil
modifikasi dan aksara carakan Jawa yang telah dibakukan sebelumnya oleh Roorda
pada tahun 1835.
CANDRA, Bulan
CARIK, Penulis
yang menciptakan naskah asal.
CITRALEKA, Nama
penulis prasasti.
CODIKOLOGI, Ilmu tentang
naskah.
CODEX,
Ilmu tentang naskah.
Codex mulus, Naskah banyak
Codex uniqu, Naskah
tunggal
CULTURAL, ...
Tangible Cultural Heritage,
Warisan budaya kebendaan.
DITOGRAFI Suatu kata atau bagian
kalimat, beberapa baris atau satu bait terlampaui atau sebaliknya ditulis dua
kali.
EDISI, ...
Edisi Diplomatik, Menerbitkan
sebuah edisi teks suatu naskah seteliti-telitinya, tanpa mengadakan perubahan.
Edisi Standar, Menerbitkan
sebauh edisi teks suatunaskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan
ketidak ajegan, sedangkan ejaannya disesuaikan dengan yang berlaku.
EPIGRAF, Ahli prasasti
EPIGRAFI, Ilmu pengetahuan yang khusus meneliti epigraf
EKSAMINASI, Teks-teks yang sudah
dinilai dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk diperiksa
keaslianya.
ELIMINASI, Penyisihan
teks kopi.
EMENDASI, Pembetulan
dalam arti mengembalikan teks kepada bentuk yang dipandang asli yang kerap kali
dilakukan melalui kritik teks.
EPIGRAF, Merupakan
tulisan kuno mendasarkan pada bahan – bahan tertulis (teks), ahli prasasti.
ETIMOLOGI, Ilmu yang mempelajari
asal-usul dan sejarah kata yang telah lama menarik perhatian ahli filologi.
EVIDENSI, Alasan.
EVIDENTIE, ...
Externe
Evidentie, Informasi
dari sumber eksternal.
Interne Evidentie, Penjelasan internal.
EXTERNE, ...
Externe Evidentie, Informasi
dari sumber eksternal/luar naskah.
EPIGHRAPIE, Ilmu
pengetahuan yang meneliti inscriptie atau epighrapie (Belanda), epigraphy
(Inggris), dan pakar ilmu tersebut dinamakan epigraphist, epigrafis, ahli
epigrafi.
DALUANG, Jenis
kertas yang dibuat dari kulit saéh.
DLUWANG, Kertas Jawa dari kulit
kayu.
FILOLOGI,
Berasal dari kata Yunani philos yang berarti cinta dan logos yang berarti kata. Dislipin ilmu
yang mempelajari edisi teks, linguistik,dan sastra.
Filologi Moderen, Filologi
dalam naskah pandangan sebagai dokumen budaya sebagai refleksi dari jamannya.
Filologi Tradisional, Filologi
yang menitik beratkan penelitiannya kepada bacaan yang rusak.
FONETIK, Setiap aksara
menggambarkan sebuah bunyi.
FONOLOGI,
Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa.
FOXING, Berbintik
(noda) kecoklatan atau hitam, bekas percikan air, ada coret-coretan dan
lain-lain.
GLORY, Prasasti
dalam bahasa asing.
GLOSSE, Cetakan,
komentar, atau penjelasan terhadap sebagian bacaan yang ditulis diluar margin
atau ruang tulisan, juga tulisan yang disertai dengan baris-baris terjemahannya
yang ditulis miring ke bawah sehingga agak menyita jarak ruang tulisan.
GUTTER, Margin
bagian dalam lembar halaman.
HAGIOGRAFI, Naskah
yang berisikan keterangan dan uraian mengenai masalah ketauhidan atau aqidah,
dan riwayat-riwayat para nabi atau sejarah orang-orang yang dianggap suci.
HANDALAN, Kulit
anak binatang yang masih dalam kandungan perut induknya.
HANDSCHRIFT, tulisan
tangan.
HAPAX, kata
hanya terdapat pada tempat itu saja.
HAPLOGRAFI, Tulisan yang tidak
terbaca/tidak terang atau tidak jelas, karena salah baca atau karena ketidak
telitian sehingga beberapa huruf hilang.
HIPARKETIF, Kepala naskah-naskah dan
membawahi naskah-naskah seversi diberi nama dengan sebutan alfa,beta, dan gamma.
HERITAGE, ...
Tangible
Cultural Heritage, warisan budaya
kebendaan.
HULU, ...
Panghulu, Mengubah bunyi vokal aksara
dasar /a/ menjadi /i/.
INSCHRIPTIE, Dalam
lingkungan ilmu pengetahuan kita biasanya dipakai terjemahan pinjaman dari
behasa sanskrit: prasasti, bahasa indonesia : prasasti, bahasa inggris
Inscription dan juga epigraph.
INTERNE, ...
Interne
Evidentie, Penjelasan internal/dari
dalam naskah.
INTERPOLASI,
Adanya tambahan pada teks.
ISTREN ...
Diistrenan Dilantik
JATINISKALA Semua
yang gaib
KADATON, Keratin, istana raja
KANCANA, Emas, kencana
KANDAGA, Pedang, kotak, peti, sejenis tempayan dari logam
KARAS, Bahan
naskah untuk jawa kuno semacam papan atau batu tulis.
KERIS, Perkakas
untuk menusuk, kadang suka diperbagus, untuk upacara, salah satu perkakas
perang jaman dahulu sejahtera subur.
KITAB, ...
Kitab Mujarobat, Berisi
kumpulan naskah dari ayat-ayat suci Al-Qur’an yang termasuk ke dalam lingkaran
makna doa (kepustakaan islam santri).
Kitab Paririmbon, Semacam
bunga rampai yang berisi berbagai pengetahuan yang disusun tanpa struktur yang
menyangkut penafsiran dan ramalan guna menguak makna dunia kehidupan. Seperti
mimpi, perjodohan, gempa, perwatakan manusia dan lain-lain.
Kitab Wirid/Suluk, Berisikan
salah satu jenis ajaran tarekat (stasawuf) yang sering pula disebut sebagai
bentuk ajaran mistik islam. Teks wirid
biasanya berbentuk prosa, sedangkan suluk umumnya disajikan dalam bentuk cerita
berpola netrum puisi tembang (wawacan).
KODIKOLOGI, 1)
ilmu kodeks.
2) Ilmu yang
mempelajari seluk-beluk atau semua aspek naskah, antara lain bahan, umur,
tempat penulisan dan perkiraan penulis naskah.
KOLOFON, Catatan
pada akhir teks mengenai bilamana dan di mana teks itu selesai disalin.
KOJA, Kantong
untuk bepergian ke hutan, dibuat dari anyaman bambo.
KONTAMINASI,
Beberapa naskah yang
terjadi perbauran antara beberapa tradisi naskah.
KONSTITUSI, ...
Konstitusi Teks, Merupakan
kasus penyalinan dianggap tidak memehami sebagian isi teks, penyalinan itu
jarang menggantinya dengan kata yang kontradiktif sama sekali.
KORUPSI, Bagian naskah atau
bacaan yang tidak bisa “dibaca” dan sulit dimengerti dalam konteks kalimat yang
bersangkutan atau bagian kalimat yang susah dibaca kemudian disalin menurut
perkiraan
KROPAK, Kotak
kayu tempat menyimpan lembaran berlubang di tengahnya untuk dimasukan tali
pengikat dan lembaran-lembaran tersebut dala keadaan terikat.
KUJANG, Perkakas
orang sunda jaman dulu, untuk membelah atau menusuk suka dipakai dalam
peperangan.
KURAS, Bundelan-bundelan
beberapa lembar halaman.
KUTA Tembok dari
tanah, yang di tengahnya ada yang
berbentuk undak-undakan
LAKUNA, Bagian
dari teks yang ditanggalkan.
LEMPIR, Pengikat
lembar halaman naskah berupa benang dan tali (haramay ‘serat batang pisang’
lulub serat kulit pohon waru serta areuy ‘batang tumbuhan rambat dan
sebagainya).
LOGO, ...
Logo silabik, Tulisan yang dapat mewakili sebuah kata dan suku
kata.
LONTAR, Bahan
yang digunakan dalam naskah Bali dan Lombok.
Semacam papan atau batu tulis
yang diduga oleh Robson hanya dipakai sementara naskah Jawa.
MABASAN, Membacakan kakawin
dalam bahasa Jawa kuno dari lontar yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
bali.
MANDALA, Daerah, lingkungan, wilayah, pertapa
MANUSCRIPT , Handwritting
(Inggris) yang dalam bahasa indonesia dipakai istilah “naskah” atau
“manuskrip”, tulisan tangan.
METODE, Cara atau jalan
yang ditempuh, termasuk didalamnya urutan dan alat yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan penelitian.
Metode Gabungan, Digunakan
jika nilai naskah menurut tafsiran filologi semuanya hampir sama, pada umumnya
yang dipilih bacaan mayoritas atas dasar pikiran, bahwa jumlah naskah yang
banyak itu merupakan salsi bacaan yang betul.
Metode intuitif, Dengan
cara mengambil naskah yang dianggap paling tua naskah-naskah diperbaiki
berdasarkan naskah lain dengan menggunakan akal sehat selera baik dn
pengetahuan.
Metode kajian teks, Proses
rekontruksi teks guna menghasilkan sebuah edisi teks atau suntingan teks
berdasarkan naskah, naskah tertentu yang telah dikaji.
Metode Landasan, Jika
menurut tafsiran ada satu golongan naskah yang unggul kulaitasnya dibandingkan
dengan naskah-naskah yang diperiksa dari sudut bahasa, kesustraan, sejarah,dll.
Metode
Objektif, Dengan cara dipilih mana yang mewakili
paling banyak.
Metode Penelitian, Menyangkut
masalah cara kerja untuk mewujudkan sebuah bentuk hasil penelitian yang telah
dilakukan, disajikan mulai dari tahap yang bersifat deskriptif,analisis
komparatif dsb.
MORFOLOGI,
Ilmu yang mempelajari pembentukan kata.
NASKAH,
1) benda budaya yang mengandung tulisan,
2) benda konkret yang dapat dilihat atau
dipegang,
3) peninggalan-peninggalan yang berupa tulisan
tangan,
4) tulisan
tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau.
Naskah Ortograf, Menulis
atau pengarang naskah sejak semula tidak menuliskan judul naskah.
Naskah Patarekan, Membicarakan soal-soal tasawuf dan
biasanya disertai dengan tuntunan berdzikir sebagai salah satu cara melatih
daya pikir yang ghaib atas segala sesuatu termasuk yang abstrak.
Naskah Sunda, Benda
budaya berupa tulisan tangan yang berwujud fisik dan kandungan kebudayaan
sunda, yang pada umumnya dibuat oleh orang sunda dan dan atau orang yang pernah
tinggal ditatar sunda.
NISKALA, Dunia
gaib; tempat makhluk yang tidak terlihat atau tidak tampak oleh mata, yakni :
roh – roh halus, dewa – dewi, dan sebagainya.
NGALAGENA, Aksara
yang tersedia sebagaian besar berupa lambang konsonan, yang ada pada daerah tertentu. Dan untuk merubah
bunyi aksara swara vokal dibantu dengan tanda-tanda vokalisasi atau rarangken.
NISKALA Dunia
gaib
OMISI, Merupakan salah
tulis akibat gejala penghilangan,kelalaian, atau tak tercantum.
OORKONDE, Dapat
diterjemahkan oleh sebagai piagam, yang dalam bahasa inggris disebut dengan
istilah charter, deed, instrument, record.
ORTOGRAF, Penulis teks,
teks bersih yang ditulis pengarang.
ORTOGRAFI, Tata
cara penulisan atau tata tulis suatu bahasa, yang bersifat alfabetik, satu
lambang untuk satu bunyi (seperti huruf latin), dan tulisan sebagai aksara yang
bersifat silabik, satu lambang untuk satu suku kata (lambang : aksara/huruf,
angka, dan tanda baca), dan yang bersifat logo silabik, satu lambang untuk satu
kata.
PAÉH ...
Pamaéh, Menghilangkan
fonem konsonan di akhir kata pada aksara dasar, dan bisa disesuaikan dengan
tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
PAGINASI, Penandaan
halaman dengan kata awal pada baris paling akhir untuk ditulis sebagai awal
kata pada lembar halaman berikutnya.
PALEOGRAFI, Kajian
jenis-jenis aksara kuno. Dalam pengertian yanng lebih ketat berarti kajian
tulisan tangan kuno. Palaios “kuno” dan grafien “menulis”, artinya sebuah ilmu
yang mempelajari bentuk-bentuk tulisan atau aksara kuno.
PAMINGKAL, Menambah
bunyi /+ ya/ pada aksara dasar yang dilekatinya, dan bisa disesuaikan dengan
tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
Pamepet, Mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/
menjadi /e/.
PANCAWARNA, Pancaran.
PANGLAYAR, Menambahkan konsonan /+ r/ pada akhir
aksara dasar.
PANGRADINAN Tempat
bersolek
PANGWISAD, Menambaha
bunyi /+ h/ pada aksara dasar yang dilekatinya yang disimpan di akhir kata
dasar, serta bisa disesuaikan dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
PANOLONG, Mengubah
bunyi vokal aksara dasar /a/ yang mendahuluinya menjadi /o/.
PANYAKRA, Menambah
bunyi aksara /+ ra/ pada aksara dasar yang dilekatinya, dan bisa disesuaikan
dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
PANYECEK, Menambah konsonan /+ ng/ pada
akhir aksara dasar.
PANYIKU, Menambah
bunyi aksara /+ la/ pada aksara dasar yang dilekatinya, dan bisa disesuaikan
dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
PANYUKU, Mengubah bunyi vokal aksara
dasar /a/ menjadi /u/.
PARIRIMBON/PRIMBON, Naskah
yang memuat berbagai karangan serta catatan yang dianggap penting, pengarang
atau pun penyalin sering tidak merasa perlu untuk membubuhkan judulnya.
PATRALEKHA,
Nama penulis prasasti.
PENGHILANGAN,
Kasus yang ditandai dengan
penghilangan huruf, suku kata, kata, kalimat, atau padalisan,”lirik” serta
penghilangan pada ‘bait’.
PEPET ...
PIAGEM, Piagam,
surat keputusan
PITEKET, Memuat
pengumuman langsung dari raja yang memerintahkan membuat prasasti.
PHILOLOGY, Studi
sejarah dan penafsiran teks berdasarkan naskah-naskah.
PRABU, Prabu, raja
PRASASTI, 1)
tulisan tangan pada batu (andesit, berporus, batu putih), batu bata, logam
(emas, perak, tembaga), gerabah, marmer, kayu, dan lontar, 2) salah satu
peninggalan nenek moyang masa lalu yang bisa dijadikan sebagai ciri utama adanya perubahan dalam kehidupan
budaya orang Sunda dari kebudayaan prasejarah kepada kebudayaan sejarah, 3)
tulisan yang ditulis di atas batu atau lembaran logam, 4) pujian, sanjungan,
keagungan, petunjuk, pedoman, atau doa yang menyatakan suatu permohonan (keinginan untuk kedamaian
dalam kerajaan; atau inskripsi dalam bahasa yang indah berirama).Piagam, surat
keputusan
Prasasti kawali, Prasasti
pertama yang ditulis menggunakan aksara sunda kaganga.
PROSEDUR, Urutan-urutan pekerjaan
yang dilakukan dalam sebuah penelitian.
RARANGKEN, Penanda
bunyi yang dapat berfungsi untuk mengubah, menambah maupun menghilangkan bunyi
vokal pada aksara ngalagena.
RASIONALISME,
Sifat kasus dari masa
ini, yang tertentu saja pengaruhnya di bidang filollogi tampak dalam cara
penaganan naskah yang lebih objektif.
RECTO, Halaman
depan kropak.
REGULA, Garis-garis
membayang yang tidak berwarna sebagai pengatur kerapihan tulisan.
REKONSTRUKSI, Membetulkan
bacaan yang salah menurut bacaan yang benar, yang terdapat dalam naskah-naskah
lain.
RAKSASA, Raksasa, makhluk besar, tinggi, buas
RIPTA, Daun tal.
SADURAN, Salah
satu model terjemahan melalui proses adaptasi kandungan teks yang terungkap
dalam suatu bahasa lalu disesuaikan dengan kondisi dan situasi bahasa lain
sebagai bahasa sasarannya.
SASAKALA, Prasasti
untuk mengabadikan perintah atau jasa seseorang (raja) yang telah wafat.
SAKALA, Dunia
nyata tempat makhluk yang memiliki jasmani dan rohani, seperti : manusia,
binatang, tumbuh – tumbuhan, dan sebagainya.
SEMANTIK, Membahas
mengenai makna.
SIKSAKANDANG KARESIAN ...
SIKSAKANDANG, Bagian
aturan atau ajaran tentang cara – cara hidup arif berdasarkan darma.
KARESIAN, Rujuk silang, lihat
siksakandang.
SILABIK, Setiap aksara
menggambarkan lambang sebuah suku kata.
SINONIM, Merupakan
penggantian sinonim tandai dengan adanya kata dalam suatu padalisan atau
lirik yang diganti dengan kata lain yang bersinonim(sama).
SKRIPTORIUM, Salah
satu tempat kegiatan kaum intelektual untuk menuangkan serta mengembangkan
berbagai macam keilmuan dalam bentuk tradisi tulis.
SUBSTITUSI, Merupakan kasus salah
tulis, yakni bentuk penyimpangan redaksional yang ditandai dengan adanya
penggantian huruf atau silaba yang terdapat dalam suatu kata.
SUKLAPAKSA Bagian
terang
SWARA, ...
Aksara swara, Lihat aksara.
TAMRA, Tembaga
TANGIBLE ...
Tangible
Cultural Heritage, Warisan budaya
kebendaan.
TEKNIK, Alat-alat pengukur
yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
TEKS, Kandungan
atau isi dari naskah yang bersifat abstrak yang hanya dapat dibayangkan saja.
Bentuk teks, Cerita
dalam teks yang dapat dibaca dan di pelajari menurut berbagai pendekatan
melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya.
Isi teks, Ide
– ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca.
Teks Profan, Teks yang dianggap milik bersama maka
penyalinanya pun sering dilakukan.
Tekstologi, Ilmu
yang mempelajari seluk-beluk teks, yang antara lain meneliti penjelmaan dan
penurunan teks sebuah karya sastra, penafsiran dan pemahamannya.
Teks Sakral, Teks yang mungkin merupakan milik kraton dan
hanya dibaca dikalangan kraton saja tidak banyak disalin, sebab dipandang kesakralnya
akan berkurang apabila diadakan penyalinan terhadap teks tersebut.
TEKSTOLOGI, Studi sejarah teks
sebuah karya (sastra).
TÉLÉNG ...
Panéléng, Mengubah
bunyi vokal aksara dasar /a/ yang didahuluinya menjadi /é/.
TEULEUNG ...
Paneuleung, Mengubah bunyi vokal aksara /a/
menjadi /eu/.
TOHAAN, Gelar untuk anggota keluarga
keraton.
TERJEMAHAN, ...
Terjemahan Bebas, Sebuah
proses penerjemahan suatu bahasa sumber ke bahasa lain sebagai bahasa
sasarannya dengan titik berat memindahkan isi atau makna yang terkandung ke
dalam teks itu, tidak terikat secara mutlak kata demi kata.
TRANSLITERASI, Alih
aksarakan (ke huruf latin). Tafsir, penggantian jenis tulisan huruf demi huruf
dari abjad yang satu ke abjad yang lain, dan dapat diartikan sebagai proses
perubahan sistem tata tulis dari tata tulis aksara tradisional/daerah menjadi
tata tulis yang menggunakan huruf latin, tanpa mengubah bahasa.
TRANSKRIPSI, Salinan
atau turunan tanpa mengganti jenis tulisan. Dari teks verbal/hasil rekaman
tape-recoder kepada tulisan.
TRANSPOSISI, ...
Transposisi Substitusi, Merupakan kasus penggantian yang ditandai dengan adanya kata
dalam suatu padalisan atau lirik yang berpindah ketempat lain dan kata yng
diloncatinya diganti dengan kata lain.
UNICUM, Naskah
tunggal, naskah yang belum ada kembarannya yang dapat digunakan untuk bahan
pembanding.
UITTREKSEL, Catatan.
UPALA, Batu.
VARIAN, Bacaan
yang berbeda.
VERSI, Perbedaan
asasi jalan cerita.
VERSO, Halaman belakang kropak.
VOCALISASI, Rarangken
atau penanda bunyi yang dapat berfungsi untuk mengubah, menambah maupun
menghilangkan bunyi vocal pada aksara ngalagena.
WAGE Hari
keempat
WATERMARK, Cap air didalam kertas
pabrik yang memperhatikan tanda atau lambing yang membuat.
WIDYAKSARA, Istilah
lain filologi, bidang kajiannya adalah menggeluti tulisan-tulisan yang
diabadikan pada berbagai kulit binatang dan tumbuhan, daun (lontar,nipah, dan
kelapa), dan kertas (lokal dan impor) yang menggunakan aksara tradisional mau
pun arab. Dari abad ke-8 hingga abad ke 19 masehi.
WIDYALEKA, Istilah
lain epigraf, bidang kajiannya adalah tulisan-tulisan yang terdapat pada pada
batu, lempengan perunggu, atau logam lain (prasasti).
WUGU, Kedudukan
terhadap matahari.
selamat beraktivitas,
BalasHapusapakah saya bisa bertukar informasi dengan saudaraa mengnai bebrap litartur yg say blum pahami tentang sastra bahasa yg di kaji dengan metode ilmu filologi